Sabtu 16 oktober 2021 08:48 wib. Jalan jalan ke beijing dan shanghai beijing dan shanghai antara great wall of china dan the bund. Betul saja memang tiongkok itu sudah tersohor akan kemasyhurannya sejak dahulu kala hingga saat ini. Sejumlah akses ke kota besar seperti jalan raya ke shanghai, tianjin dan harbin ditutup karena masalah ini. Nah minggu lalu dalam perjalanan New York-Jakarta dengan menumpang Air China, ada transit di Beijing selama 11 jam. Horee! Sebelumnya saya sudah googling tentang aktivitas long haul transit disini, dan Alhamdulillah ada free Visa transit untuk penumpang pesawat di seluruh bandara China selama hingga 144 jam. Sayangnya, di web resmi Pemerintah AbdL32p. Jalan jalan Travelling ke Beijing / Tempat Wisata di BeijingApakah Anda sedang mencari Asuransi Perjalanan Allianz ke Beijing Allianz Travel Insurance ke Beijing? Atau Apabila Anda adalah orang yang sering travelling dalam setahun, mungkin Anda tertarik untuk membeli Asuransi Perjalanan Tahunan Allianz Annual Allianz Travel Insurance yang berlaku selama 1 Tahun untuk ke semua destinasi di seluruh dunia termasuk perjalanan ke luar negeri dan dalam menyediakan Asuransi Perjalanan Allianz ke Beijing atau ke negara manapun di seluruh dunia termasuk Asuransi Perjalanan Allianz untuk perjalanan di dalam negeri dengan harga yang sangat itu Kami juga menjual Kartu SIM Sim Card dan menyewakan Modem Wifi Portabel untuk internetan selama berada di Beijing atau di negara manapun di seluruh dunia. Jadi bagi Anda yang membutuhkan koneksi internet selama berada di Beijing atau di negara manapun, silahkan menghubungi kami untuk memesan SIM Card atau Modem bagi Anda yang mau mengabadikan perjalanan Anda selama di Beijing, Anda dapat juga menyewa Jasa Fotografer Profesional di Beijing dengan menghubungi Kami. Kami menyediakan Jasa Fotografer yang siap untuk melakukan sesi pemotretan bagi Anda di manapun di seluruh dunia dalam negeri maupun luar negeri.Beijing adalah ibukota dari Republik Rakyat Tiongkok. Selain sebagai ibukota, Beijing ternyata juga menempati daftar kota terpadat di seluruh dunia. Oleh sebab itu, jangan kaget bila banyak orang penasaran untuk jalan-jalan ke di kota ini banyak sekali pengalaman liburan yang akan didapat. Kuliner, pemandangan kota padat penduduk namun tetap indah, hingga fashion tradisional ala negeri Tiongkok bisa Kamu dapatkan dengan berkunjung ke spot wisata di Wisata Yang Jadi Pilihan Saat Jalan-jalan ke Beijing Saat jalan-jalan ke Beijing kurang lengkap bila tidak mengunjungi berbagai tempat wisata di kota tersebut. Dari yang sifatnya tradisional hingga wisata modern, semuanya sudah tersedia di kota Beijing. Seperti berbagai tempat wisata berikut ini yang hanya bisa Kamu temukan saat berkunjung ke of HeavenSalah satu tempat wisata sejarah yang bisa Kamu kunjungi ketika jalan-jalan ke Beijing adalah Temple of Heaven. Tempat wisata bersejarah ini berupa Kuil Langit. Temple of Heaven sendiri merupakan kuil bersejarah yang dibangun di tahun itu fungsinya ialah untuk tempat pemujaan kepada para dewa. Deretan raja yang hidup pada masa Dinasti Ming hingga Qing bahkan selalu melakukan ritual pemujaan di kuil umurnya sudah ratusan tahun namun Kamu dapat melihat arsitektur kuil yang masih terjaga dan awet hingga saat ini. Menariknya lagi, Temple of Heaven juga masuk ke dalam warisan dunia yang telah ditetapkan oleh sayang sekali bila Kamu mengagendakan jalan-jalan ke Beijing tanpa berkunjung ke kuil paling bersejarah di dunia An MenLengkapi agenda jalan-jalan ke Beijing Kamu dengan mendatangi tempat wisata yang tidak kalah menarik dari Temple of Heaven. Tempat tersebut ialah Tian An Men. Tempat wisata tersebut merupakan persemayaman terakhir dari presiden pertama di Republik Rakyat China yaitu Mao saking bersejarahnya tempat ini dari kejauhan Kamu bahkan sudah dapat melihat foto presiden pertama tersebut yang terpampang jelas di bagian atas pintu hingga saat ini lokasi khusus tersebut belum dapat dikunjungi oleh masyarakat umum. Wisatawan dibatasi oleh pagar yang dijaga ketat oleh petugas yang berdiri di depan areanya luas, hanya terlihat satu penjaga yang berdiri dengan tegap menjaga pintu masuk dan hanya bergerak saat pergantian shift. Meski tidak dapat masuk ke dalam, Kamu masih dapat melihat area luarnya yang luas CityTempat wisata yang sebaiknya Kamu masukkan ke dalam agenda jalan-jalan ke Beijing selanjutnya yaitu Forbidden City. Apabila Kamu pernah menonton film berlatar belakang kerajaan atau masa dinasti kuno di China, ada salah satu tempat wisata yang sangat mirip sekali dengan latar belakang film ini tidak lain adalah Forbidden City. Tempat tersebut sering disebut juga sebagai kota terlarang. Konon Forbidden City dahulu merupakan tempat tinggalnya para permasuri selir, anak raja dan para kasimnya juga tinggal di dalamnya. Sayang bukan ketika berkunjung ke Beijing tidak menyempatkan pergi ke kota terlarang ini. Mengapa dinamakan sebagai kota terlarang?Hal tersebut karena konon, hanya anak raja laki-laki serta para kasim yang boleh memasuki istana tersebut. Tradisi ini bahkan sudah berlangsung selama 500 tahun lamanya. Tempat wisata ini juga masuk ke dalam situs warisan dunia yang disahkan oleh WallBukan rahasia umum lagi bila Great Wall menjadi tujuan wisatawan untuk jalan-jalan ke Beijing. Juyongguan berupa tembok besar yang namanya mendunia sejak pendiriannya. Masyarakat dunia mengenalnya sebagai Tembok Besar besar tersebut didirikan bukan tanpa alasan karena pendiriannya sebagai bentuk pertahanan guna meredam serangan yang dilakukan oleh Bangsa Mongol kala sisi gagahnya tembok tersebut, rupanya banyak cerita kelam di dalamnya. Konon, banyak pekerja yang meninggal dan jasadnya dikuburkan di area tumpukan pondasi tembok 9 tahun lamanya untuk membangun Tembok besar China dan kini jaraknya mencapai Karena juga masuk ke dalam situs warisan budaya dunia, tepat sekali bila kita berkunjung ke sini!Jadi, jalan-jalan ke Beijing tidak hanya melulu pergi ke pantai atau ke tempat wisata belanja saja bukan? Tidak ada salahnya kita memperbanyak wawasan dengan mengunjungi tempat-tempat di Beli Asuransi Perjalanan Travel Insurance ke Beijing? Klik di siniMau Beli Asuransi Perjalanan Travel Insurance Tahunan yang berlaku selama 1 Tahun ke Seluruh Dunia Luar Negeri dan Dalam Negeri? Klik di siniMau Beli Kartu SIM Sim Card Internasional untuk koneksi internet ketika berada di Beijing? Klik di siniMau Sewa Modem Wifi untuk koneksi internet ketika berada di Beijing? Klik di siniMau Sewa Fotografer Profesional di Beijing? Klik di siniMau Jadi Anggota Priority Pass untuk Akses ke Airport Lounge di Bandara Beijing? Klik di siniMau Beli Tiket Japan Rail Pass JR Pass untuk naik Shinkansen Kereta Api Cepat Sepuasnya selama berada di Jepang? Klik di siniMau Urus Paspor Biasa dan Paspor Elektronik E-Paspor? Klik di siniMau Urus Visa Kunjungan ke Beijing? Klik di siniMau Pinjam Dana Tunai untuk Travelling ke Beijing? Klik di siniMau Beli Tiket Kapal Pesiar Internasional Cruise? Klik di siniMau Beli Voucher Hotel di Beijing? Klik di siniMau Beli Tiket Pesawat ke Beijing? Klik di sini detikTravel Community - Jalan-jalan di China tanpa guide dan sinyal Wifi ternyata bisa juga kok. Sistem transportasinya sudah bagus dan mudah kalau mau memilih untuk pergi ke sebuah negara di Asia Timur, pada umumnya orang lebih memilih Jepang atau Korea. Namun keinginan ibu saya untuk melihat negeri tirai bambu ini, membuat saya mengesampingkan terlebih dahulu kedua negara tersebut dan memutuskan untuk pergi ke pergi ke tiga kota di China yaitu Beijing, sebagai ibukota, kemudian Xian dan Chengdu. Banyak hal menarik yang didapat dalam perjalanan ini. Sama sekali tidak mudah melakukan perjalanan tanpa guide dan tanpa keterampilan berbahasa lagi, kita tidak bisa mengakses google untuk mencari info ataupun media sosial seperti Instagram. Namun, hal itulah yang membuat perjalanan ini menjadi seru dan kami tiba di Bandara Internasional Beijing, waktu sudah menunjukkan dini hari. Keluar dari bandara, kami disambut dengan keribetan memilih taksi. Saking banyaknya taksi yang mengantri namun semrawut dan macet, calon penumpang pada akhirnya bebas naik taksi yang taksi biasa, ternyata di sini ada juga taksi-taksi yang tidak resmi menawarkan jasanya. Tentu saja kami akhirnya memilih taksi resmi yang paling dekat dengan posisi kami dan langsung memperlihatkan bookingan hotel tempat kami menginap yang ada tulisan Chinanya untuk mempermudah sang berbicara sendiri dalam bahasa Mandarin dengan cepat, sepertinya bertanya kepada kami dimana letak hotelnya, yang tentu saja tidak bisa kami jawab. Selama perjalanan pun sang bapak masih ribut berbicara sendiri, yang membuat kami was-was apakah bisa sampai di hotel atau hebatnya taksi di China, semuanya memakai GPS, dan betapa leganya akhirnya kami sampai di depan hotel kami. Padahal hotel kami bukan hotel di pinggir jalan besar, harus masuk agak dalam. Saat turun taksi, kita akan diberikan struk tanda terima sesuai dengan tarif taksi. Dan tentu saja tidak perlu memberi Beijing kami mengunjungi objek- objek wisata seperti Temple of Heaven, Summer Palace, Tiananmen Square, Forbidden City, dan tentu saja Tembok Besar China. Berwisata ke China memang memerlukan energi yang cukup karena harus banyak berjalan. Lihat saja Forbidden City yang luasnya 720,000 meter persegi, dengan ruangan lebih dari 8000 dan bangunannya ada 800. Bagaimana tidak gempor jangan salah, luas Forbidden City ternyata masih kalah dibandingkan luas kawasan Temple of Heaven. Begitu juga Tembok Besar China dimana kita harus berjalan naik jalan yang punya sistem transportasi yang sudah begitu baik, canggih dan mudah. Harganya pun tidak mahal, bis kota hanya sekitar 2 yuan. Tapi karena kami bepergian 4 orang, naik taksi lebih efisien. Harganya pun tidak mahal. Dan di jalan, sering sekali kami melihat bis listrik, orang bilang, di China itu jorok-jorok. Di jalanan bisa gampang dilihat orang meludah dan kotor. Tapi terus terang, selama perjalanan di tiga kota ini saya tidak pernah melihat ludah di jalanan dan kotanya termasuk sangat bersih. Seperti yang saat berada di Tiananmen Square, tidak ada sampah yang saya temukan. Apalagi di sana ada beberapa petugas kebersihan yang selalu siap sedia membersihkan sebenarnya memang tidak banyak juga yang buang sampah sembarangan sih. Mungkin yang masih menjadi masalah adalah bau kurang sedap di toilet meskipun toiletnya bagus yang memang juga saya satu yang menjadi kendala di China adalah tidak banyak loket di lokasi objek wisata yang memberikan informasi dalam bahasa Inggris. Jadi seringnya saya menerka-nerka harga tiket hanya dengan melihat angka yang tertera di orang-orang di China helpful? Menurut pengalaman saya, kebanyakan orang yang sering menghindar jika ditanya karena memang sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris, walaupun ada juga yang mencoba memberikan informasi atau arah dengan menggunakan bahasa tubuhnya. Saya sempat bertanya kepada seorang yang bisa berbahasa Inggris sedikit, beliau dengan sabar berusaha untuk menjawab dan membantu Beijing, tujuan kami adalah kota Xian, yang ternyata merupakan sebuah kota yang juga tak kalah modern. Tentu saja tujuan utama kami adalah Terracota warrior yang merupakan salah satu warisan dunia. Saya terkagum-kagum melihat ribuan patung yang ada di tidak punya wifi, kalau kita terpisah jadi susah menghubungi masing-masing orang. Di sini saya sempat terpisah dengan orangtua saya. Tapi untunglah akhirnya kami bisa bertemu walaupun sempat memakan juga menjadi salah satu masalah selama di China. Walaupun bisa menemukan makanan halal, tapi rasanya kurang sesuai dengan lidah kami. Di Xian, betapa senangnya ketika kami menemukan Muslim quarter sehingga bisa memlih berbagai makanan besar bisa kami makan karena cita rasanya masih lumayan, meskipun tidak bisa dibandingkan dengan makanan Indonesia ya. Saya sempat mencoba semacam baso dan juga mie kuah. Rasanya, masih ok lah. Goreng-gorengan seafood dan sate kambing yang berukuran jumbo pun bisa kami makan. Disini juga terdapat toko oleh-oleh yang suka kota Xian, karena udaranya yang lebih segar dan kotanya yang bertipe kota budaya. Berkeliling Xian City Wall dengan sepeda, melihat cantiknya Bell Tower dan Drum Tower terutama di malam hari, merupakan beberapa hal favorit saya di China, kami juga mencoba transportasi kereta untuk perjalanan antar kota. Dari Xian menuju Chengdu, kami memilih naik kereta malam yaitu sleeper train. Keretanya cukup nyaman, kami memilih kompartemen untuk 4 orang. Indikator kenyamanan buat saya, bisa tidur nyenyak dan terakhir, Chengdu saya pilih karena adanya pusat observasi panda di kota ini. Dan sangat bahagia kami bisa melihat panda-panda termasuk bayinya di tempat saya sangka, Chengdu pun ternyata kota yang sangat metropolitan. Di kota ini pulalah kami menemukan restoran China yang rasanya pas di lidah selama kurang dari seminggu di negeri ini memiliki 3 hal yang spesial bagi saya. Pertama, kami tidak membawa wifi dan tidak bepergian dengan tour sehingga selama perjalanan kami hanya mengandalkan peta dan bertanya dengan orang-orang di jalan meskipun kami tak bisa berbahasa bisa membuktikan bahwa tidak selalu yang dibicarakan oleh orang banyak adalah benar. Diantaranya masalah kebersihan di merupakan suatu kebahagiaan bisa membahagiakan orang tua untuk bisa sampai di tempat impiannya. Senang sekali ketika mama berkata "Mama senang banget deh ke sini".Berbekal pengalaman tersebut, saya ingin sekali berkunjung ke kota yang digadang-gadang sebagai kota masa depan, Dubai. Mengapa? Karena selain ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri yang namanya Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia saat ini, mal terbesar dan juga air mancur terbesar di dunia, menikmati gurunnya, saya juga ingin sekali melihat hal-hal menarik yang bisa diambil selain objek-objek wisata itu sendiri. Karena saya percaya, berwisata tidak hanya sekedar mengunjungi dan berfoto di tempat wisata tapi juga melihat lebih dalam dari tempat tersebut. detikTravel Community - China jadi salah satu negara destinasi liburan yang menarik. Mau jalan-jalan di Negeri Tirai Bambu tanpa pemandu, bisa kok. Simak tips berikut ya!Persiapan Sebelum BerangkatMembuat visa Tiongkok sebenarnya tidak sulit. Tapi, di Pusat Pengajuan Visa Tiongkok di Jakarta tidak ada tempat print maupun photocopy. Jadi, pastikan semua dokumen pribadi kamu lengkap sebelum berangkat ke tempat pengajuan juga itinerary yang detail. Tiongkok adalah negara super besar, tentukan tempat-tempat yang ingin kamu tuju, transportasi menuju ke sana, serta estimasi waktu tempuh. Cari tahu juga harga tiket masuk tempat wisata, berguna supaya nggak jatuh miskin sepulangnya dari Indonesia yang bisa Bahasa Mandarin umumnya tetap mengalami kesulitan berkomunikasi di Tiongkok karena dialek di sana sangatlah beragam. Nah, kalau kamu nggak jago atau nggak bisa sama sekali Bahasa Mandarin, amannya, sih, pakai bahasa isyarat sejelas mungkin, ya. Jangan malu berbahasa Tarzan di muka umum. Mending heboh berbahasa isyarat daripada tersesat di negeri orang, ya kan?Aplikasi penerjemah juga menjadi hal wajib yang harus dipasang pada telepon genggam. Berguna untuk mengerti beberapa istilah yang terlihat di tempat-tempat umum. Penduduk lokal yang mengerti Bahasa Inggris terbilang jarang. Mereka juga cenderung enggan dekat-dekat dengan masih kesulitan dan benar-benar butuh bantuan, bertanyalah pada anak-anak muda yang berpakaian rapi, karena kemungkinan mereka mengerti Bahasa Inggris. Kalau nggak ngerti juga, ya, keluarkan jurus bahasa isyaratmu lagi!MakananRasa kuliner Tiongkok umumnya kurang akrab di lidah Indonesia yang terbiasa dengan bumbu rempah. Tapi jangan takut! Biasanya di meja makan tersedia bubuk cabe yang bisa melawan rasa masakan yang €œtidak biasa€.Kalau mau jajan di pasar tradisional, jangan segan-segan menanyakan harga sebelum membeli, baik dengan bahasa isyarat atau menunjukkan uang yang harus dibayar. Kalau nggak begitu, bisa-bisa kita dikasih harga lebih mahal dari seharusnya, pejalan yang mengonsumsi makanan halal, dianjurkan selalu memeriksa menu dan googling restoran halal di Tiongkok. Juga sangat disarankan untuk bawa botol air minum sendiri selama perjalanan, agar lebih hemat dan tidak kesulitan menuntaskan khawatir, akomodasi di kota mana pun di Tiongkok bisa dipesan sebelum berangkat dengan menggunakan aplikasi travel seperti Wego, ataupun Agoda. Untuk kenyamanan, saya menyarankan untuk memilih penginapan yang memiliki penghangat ruangan atau tempat tidur memiliki standar toilet yang 'berbeda' dengan negara lain pada umumnya. Umumnya, kita mengenal toilet dengan kloset bertutup serta bilik yang memiliki dinding dan pintu. Tujuannya tentu agar tidak terlihat oleh orang kalau di Tiongkok agak beda nih. Di banyak tempat umum, toiletnya tanpa pintu. Dinding kiri-kanan pun tidak cukup tinggi untuk menjaga privasi. Mau nggak mau, 'ritual' kita bisa terlihat oleh orang ini, saya sangat menyarankan untuk menguatkan mental, pakai masker untuk menghalau bau, dan selalu bawa tisu basah karena di sana toilet selalu kering tanpa air. Ya, kamu nggak salah baca. Toiletnya kering tanpa waterspray untuk bilang, "Orang Indonesia pasti akan culture shock banget, di toilet umum banyak orang nggak nge-flush dan hobi meludah sembarangan di tempat umum," ujar bersiaplah mendapati toilet yang tidak di-flush oleh pengguna sebelumnya. Kalau toiletnya berpintu, besar kemungkinan penduduk lokal tidak menutup cari tahu sana-sini, ternyata fenomena ini terkait kebiasaan penduduk lokal untuk menjaga tangan mereka tetap bersih. Bagi mereka, pintu toilet dan tombol flush itu kotor sekali karena sudah disentuh oleh banyak kendaraan umum di Tiongkok tidak terlalu sulit, karena banyak bus berjadwal dan kios penjual tiket yang mudah ditemukan. Untuk memudahkan perjalanan, jangan lupa untuk mencatat alamat yang jelas dalam aksara Mandarin, sehingga supir taksi maupun bus bisa mengantarkan kita ke alamat yang Edward, harga naik taksi dan kendaraan umum hampir sama, jadi disarankan menggunakan taksi untuk keliling kota demi keamanan dan kemudahan Bila ingin berjalan sendiri lebih disarankan memakai subway dan gunakan taksi bila ingin ke kota di Tiongkok juga ada argo kuda, lho. Harga per kilometer taksi pada umumnya 3 RMB per kilometer. "Kalau ketemu taksi dengan argo lebih cepat dan melebihi 3 RMB per kilometer, maka lebih baik turun lalu cari taksi lainnya," kata apapun aplikasi prakiraan cuaca, kejadian di luar dugaan selalu saja ada. Walaupun begitu, jangan malas melihat prakiraan cuaca sebelum keluar hostel. Lalu persiapkan baju yang bisa menahan dingin atau bawa ada perencanaan mendaki gunung, bawa peralatan yang sesuai standar demi kenyamanan. Pakaian standar yang dikenakan saat cuaca dingin adalah long john dan heatteach. Jangan lupa bawa kupluk dan sarung tangan untuk menahan InternetTiongkok, kecuali Hong Kong dan Macau, punya peraturan sensor internet yang ketat. Situs-situs populer seperti Gmail, YouTube, Path, Snapchat, dan Instagram diblokir oleh pemerintah. Solusinya, unduh terlebih dahulu aplikasi Virtual Private Network atau VPN di Indonesia. Jadi, kamu bisa tetap bisa update Sudah siap jalan-jalan tanpa pemandu ke negeri Tiongkok?Tiongkok memang keras, tapi tetap menyenangkan kalau kamu kuat mental dan penuh persiapan. Selamat bertualang ke Tiongkok!